Rabu, 17 Juli 2013

_Perubahan Fisik Remaja_

Haiii, haiii akhirnya bisa share lagi tentang remaja, Kemarin udah bahas tentang ciri-ciri remaja sekarang kita bahas tentang perubahan fisik remaja. Peralihan dari anak ke dewasa mengakibatkan banyak perubahan yang terjadi pada diri remaja. Ayo disimak baik baik ya buat yg masih remaja, trus bandingin deh sama yang terjadi,, 

Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan fisik (meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh) dan fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seksual). Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas ini merupakan peristiwa yang paling penting, berlangsung cepat, drastis, tidak beraturan dan terjadi pada sisitem reproduksi. Hormon-hormon mulai diproduksi dan mempengaruhi organ reproduksi untuk memulai siklus reproduksi serta mempengaruhi terjadinya perubahan tubuh. Perubahan tubuh ini disertai dengan perkembangan bertahap dari karakteristik seksual primer dan karakteristik seksual sekunder. Karakteristik seksual primer mencakup perkembangan organ-organ reproduksi, sedangkan karakteristik seksual sekunder mencakup perubahan dalam bentuk tubuh sesuai dengan jenis kelamin misalnya, pada remaja putri ditandai dengan menarche (menstruasi pertama), tumbuhnya rambut-rambut pubis, pembesaran buah dada, pinggul, sedangkan pada remaja putra mengalami pollutio (mimpi basah pertama), pembesaran suara, tumbuh rambut-rambut pubis, tumbuh rambut pada bagian tertentu seperti di dada, di kaki, kumis dan sebagainya.

Menurut Mussen dkk., (1979) sekitar dua tahun pertumbuhan berat dan tinggi badan mengikuti perkembangan kematangan seksual remaja. Anak remaja putri mulai mengalami pertumbuhan tubuh pada usia rata-rata 8-9 tahun, dan mengalami menarche rata-rata pada usia 12 tahun. Pada anak remaja putra mulai menunjukan perubahan tubuh pada usia sekitar 10-11 tahun, sedangkan perubahan suara terjadi pada usia 13 tahun (Katchadurian, 1989). Penyebab terjadi makin awalnya tanda-tanda pertumbuhan ini diperkirakan karena faktor gizi yang semakin baik, rangsangan dari lingkungan, iklim, dan faktor sosio-ekonomi (Sarwono, dalam JEN, 1998).
Pada masa pubertas, hormon-hormon yang mulai berfungsi selain menyebabkan perubahan fisik atau tubuh juga mempengaruhi dorongan seks remaja. Menurut Bourgeois dan Wolfish (1994) remaja mulai merasakan dengan jelas meningkatnya dorongan seks dalam dirinya, misalnya muncul ketertarikan dengan orang lain dan keinginan untuk mendapatkan kepuasan seksual.
Selama masa remaja, perubahan tubuh ini akan semakin mencapai keseimbangan yang sifatnya individual. Di akhir masa remaja, ukuran tubuh remaja sudah mencapai bentuk akhirnya dan sistem reproduksi sudah mencapai kematangan secara fisiologis, sebelum akhirnya nanti mengalami penurunan fungsi pada saat awal masa lanjut usia (Myles dkk, 1993). Sebagai akibat proses kematangan sistem reproduksi ini, seorang remaja sudah dapat menjalankan fungsi prokreasinya, artinya sudah dapat mempunyai keturunan. Meskipun demikian, hal ini tidak berarti bahwa remaja sudah mampu bereproduksi dengan aman secara fisik. Menurut PKBI (1984) secara fisik, usia reproduksi sehat untuk wanita adalah antara 20 – 30 tahun. Faktor yang mempengaruhinya ada bermacam-macam . Misalnya, sebelum wanita berusia 20 tahun secar fisik kondisi organ reproduksi seperti rahim belum cukup siap untuk memelihara hasil pembuahan dan pengembangan janin. Selain itu, secara mental pada umur ini wanita belum cukup matang dan dewasa. Sampoerno dan Azwar (1987) menambahkan bahwa perawatan pra-natal pada calon ibu muda usia biasanya kurang baik karena rendahnya pengetahuan dan rasa malu untuk datang memeriksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan.
Nah gimana sesuai kan dengan apa yang terjadi so jangan takut kalau terjadi perubahan fisik. it's normal guys ^^

Rabu, 10 Juli 2013

^^Remaja^^

Hai hai ketemu lagi nich, lama no posting posting. Ehmm mo nulis apa ya sedikit GalaU huuuhuuu kaya anak ABG aje,,,
Gimana kalau kita bahas tentang remaja,,,hufff kalo baca "Remaja" jadi flash back masa-masa masih unyu-unyu ya tapi lebih tepatnya ndeso, emang sekarang udah kota? hahaaaa
Remaja identik dengan senang-senang ga mikir yang berat-berat alias simple aja deh,,, Sukanya jalan-jalan, makan-makan dan pasti ga ketinggalan nongkrong and crita crita gazebo,,
Siapa sih yang bisa disebut remaja? Ayo yang masih remaja angkat tangan,,,^^
Anak SMP? SMA? Kuliah? Ato bahkan SD?



"Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak - anak dengan masa dewasa yang berlangsung antara usia 12 sampai 21 tahun. Masa remaja terdiri dari masa remaja awal (12 - 15 tahun), masa remaja penengahan (15 – 18 tahun) dan masa remaja akhir (18 - 21 tahun) (Monks, 1999)."

Ternyata SD sampe kuliah masih termasuk remaja,,,Horee ^^

Remaja atau dalam bahasa latin disebut adolescence yang artinya tumbuh menjadi dewasa. Fase remaja juga memiliki ciri-ciri yaitu:


1.      Masa remaja sebagai periode yang penting
Remaja mengalami perkembangan fisik dan mental yang cepat dan penting dimana semua perkembangan itu menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan pembentukan sikap, nilai dan minat baru.

2.      Masa remaja sebagai periode peralihan
Peralihan tidak berarti terputus dengan atauberubah dari apa yang sudah terjadi sebelumnya. Peralihan meupakan perpindahan dari satu tahap perkembangan ke tahap perkembangan berikutnya, dengan demikian dapat diartikan bahwa apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekas pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang serta mempengaruhi pola perilaku dan sikap yang baru pada tahap berikutnya

3.      Masa remaja sebagai periode perubahan
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Perubahan fisik yang terjadi dengan pesat diikuti dengan perubahan perilaku dan sikap yang juga berlangsung pesat. Perubahan fisik menurun, maka perubahan sikap dan perilaku juga menurun.

4.      Masa remaja sebagai usia bermasalah
Setiap periode mempunyai masalahnya sendiri – sendiri, namun masalah masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki – laki maupun anak perempuan. Ada dua alasan kesulitan dalam menangani masalah yang terjadi pada masa remaja, yaitu:
a.      Sepanjang masa anak – anak, maslah sebagian besar diselesaikan oleh orang tua dan guru sehingga sebagian besar remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah
b.      Remaja merasa diri mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan orang tua dan guru.

5.      Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Pencarian identitas dimulai pada akhir masa anak – anak, penyesuaian diri dengan standar kelompok lebih penting dari pada bersikap individualis. Penyesuaian diri dengan kelompok pada remaja awal masih tetap penting bagi anak laki – laki dan anak perempuan, namun lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri, dengan kata lain ingin menjadi pribadi yang berbeda dengan orang lain.

6.      Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Anggapan stereotype budaya bahwa remaja adalah anak – anak yang tidak rapi, yang tidak dapat dipercaya cenderung merusak dan berprilaku merusak, menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja muda takut bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal.

7.      Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Remaja pada masa ini melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang remaja inginkan dan bukan sebagaimana adanya. Remaja akan sakit dan kecewa apabila orang lain mengecewakannya atau jika remaja tidak dapat mencapai tujuan yang ditetapkannya sendiri.

8.      Masa remaja sebagai masa ambang masa dewasa
Semakin mendekatnya usia kematangan, para remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa yaitu merokok, minum minuman keras, menggunakan obat – obatan dan terlibat dalam perbuatan seks. Remaja menganggap bahwa perilaku ini akan member citra yang mereka inginkan.

Nah yang merasa sudah memiliki ciri-ciri diatas sudah bisa dibilang "Remaja" guys,,Sementara segitu dulu ya,, next time kita bahas tentang perubahan fisik remaja,,don't miss it ya ^^



Rabu, 06 Maret 2013

Tubektomi


             














            Kontrasepsi mantap (kontap) adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam jangka waktu yang tidak terbatas yang dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan suami  istri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan sukarela. Kontap dapat diikuti baik oleh wanita maupun pria.  Tindakan kontap pada wanita disebut kontap wanita atau  MOW (Metoda Operasi Wanita ) atau tubektomi, sedangkan pada pria MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi. Kontrasepsi mantap pada wanita  atau  MOW (Metoda Operasi Wanita) atau tubektomi, yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma. 

Mekanisme Kerja Tubektomi
             Dengan mengoklusi tuba falopii (mengikat, memotong) sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.

Keuntungan Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

  • Sangat efektif
  • Permanen
  • Tidak mempengaruhi proses menyusui
  • Tidak tergantung faktor senggama
  • Pembedahan sederhana, bisa dilakukan dengan anestesi lokal
  • Tidak ada efek samping jangka panjang
  • Tidak ada perubahan fungsi seksual
     
       Kekurangan Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
  • Harus mempertimbangkan sifat permanennya
  • Klien dapat menyesal dikemudian hari
  • Rasa sakit atau tidak nyaman dalam jangkah pendek
  • Dibutuhkan dokter yang terlatih/ spesialis
  • Tidak melindungi diri dari Ifeksi Menular Seksual, termasuk HIV/AIDS

Syarat Menjalani Tubektomi


  • Perempuan pada usia >26 tahun
  • Perempuan dengan paritas > 2
  • Perempuan yang yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan kehendaknya.
  • Perempuan yang kehamilannya akan menimbulkan resiko kesehatan yang serius
  • Perempuan pasca persalinan
  • Perempuan pasca keguguran
  • Perempuan yang paham dan setuju prosedur ini.

 Yang Sebaiknya Tidak Menjalani


  • Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai).
  • Menderita tekanan darah tinggi.
  • Kencing manis (diabetes).
  • Penyakit jantung.
  • Penyakit paru-paru.
  • Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan (hingga harus dievaluasi).
  • Infeksi sistemik atau pelvik yang akut (hingga masalah itu disembuhkan).

Waktu Pelaksanaan


  • Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tersebut tidak hamil.
  • Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi.
  • Pasca persalinan
  • Pasca keguguran
      
      Persiapan Sebelum Operasi
  • Puasa mulai tengah malam sebelum operasi, atau sekurang-kurangnya 6 jam sebelum operasi. Bagi calon akseptor yang menderita Maag (kelaianan lambung agar makan obat maag sebelum dan sesudah puasa.
  • Mandi dan membersihkan daerah kemaluan dengan sabun mandi sampai bersih, dan juga daerah perut bagian bawah.
  • Membawa surat persetujuan dari suami yang sudah ditandatangani atau di cap jempol.
  • Menjelang operasi harus kencing terlebih dahulu.
  • Datang ke rumah sakit tepat pada waktunya, dengan ditemani anggota keluarga; sebaiknya suami.

Komplikasi


  • infeksi luka
  • demam pasca operasi
  • rasa sakit pada lokasi pembedahan pendarahan daerah operasi.